Indonesia kembali mengusulkan tiga unsur budaya untuk masuk dalam nominasi warisan budaya ke Unesco di tahun 2011. Ketiga unsur budaya tersebut adalah Tari Tradisi Bali, noken papua, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Tari Tradisi Bali dimasukkan dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda (Representative List of Intangible Cultural Heritage). Noken,tas khas hasil kerajinan tangan masyarakat Papua yang biasanya dibawa dengan disangkutkan di kepala, sebagai nominasi dalam Daftar yang Membutuhkan Perlindungan Mendesak (Urgent Safeguarding of Intangible Cultural Heritage). Sedangkan, TMII sebagai nominasi Penciptaan Ruang Budaya untuk Pelindungan, Pengembangan, dan Pendidikan Warisan Budaya (Best Practices of Intangible Cultural Heritage).
Noken dipilih karena ada kekhawatiran kalau kerajinan tangan ini segera punah. "Saat ini sudah tidak banyak orang yang bisa membuat Noken. Bahkan, di kota-kota besar di Papua jarang yang menjual Noken," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik pada saat penandatanganan berkas nominasi warisan budaya, Senin (28/3).
Beberapa tahun lalu Kemenbudpar sudah mendaftarkan beberapa budaya dan beberapa, seperti wayang, batik, keris, angklung, sudah diakui sebagai warisan budaya. "Setelah diakui kita tanggung jawab untuk lestarikan. Kalau hilang, bisa-bisa dicabut oleh Unesco," kata Jero.
Jero juga menuturkan tidak semua budaya bisa didaftarkan. Pendaftaran dilakukan bertahap. Ia menyebut masalah biaya sebagai kendala. "Harus mengeluarkan ratusan miliar rupiah untuk daftarkan semua budaya. Lagipula, Unesco juga membatasi pendaftaran setiap negara," jelas Jero.
Menteri juga menyebutkan pentingnya dokumentasi budaya. Katanya, dokumen itulah yang akan diteliti Unesco sebagai bukti kalau suatu budaya betul berasal dari daerah yang diklaimkan.
Dengan masuknya unsur budaya Indonesia ke Unesco, menurut Jero, akan memberikan beberapa fungsi, seperti pengakuan dunia akan budaya Indonesia serta pengingatan kembali bagi diri sendiri untuk pelestarian. Dari segi pariwisata, unsur budaya yang masuk Best Practices tentu akan dipromosikan oleh Unesco ke seluruh dunia. (Ni Luh Made Pertiwi F.)
Sumber:http://nationalgeographic.co.id/
Saat ini mata budaya Indonesia yang telah menerima inskripsi dari Unesco yakni wayang (2003), keris (2005), batik (2009), dan angklung (2010).
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah mengujungi Blog saya,
semoga puas dan berhasrat untuk datang kembali. Senantiasa memberikan bonus senang dan bahagia kepada anda yang baik hati.