Nilai Tinggi dapat bonus Uang dari Tugas Sekolah. Mau?

Sabtu, 29 Desember 2012

0 komentar
Pada pertengahan bulan November lalu, seorang pelajar SMA menghubungiku via sms, dia bertanya tentang cara membuat kertas daur ulang. Setelah memberikan penjelasan singkat, kusarankan dia untuk mencari informasi tentang daur ulang di internet. Beberapa hari kemudian aku bertemu dengan anak tersebut. Dia menceritakan kalau dia membuat kertas daur ulang dengan memblender kartas HVS baru dan sukses mendapatkan nilai tertinggi di kelasnya.

Mendengar penjelasannya, lantas kutanyakan “Apa sebenarnya tujuan dari mendaur ulang kertas?”. Dia terdiam lalu menggelengan kepala. Katanya membuat kertas daur ulang hanya untuk memenuhi tugas dari guru agar mendapatkan nilai tinggi. Saat kutanya lebih jauh, dengan polos dia mengatakan gurunya tidak pernah menjelaskan apa tujuan sebenarnya dari mendaur ulang kertas. Kesalahan pemahaman membuat tujuan dari daur ulang tersebut tidak efektif.

Pelajaran mendaur ulang seperti ini biasanya termasuk dalam pelajaran muatan lokal. Dari yang pernah saya rasakan dan lihat selama ini, kebanyakan guru hanya memberikan tugas dan menilai hasil jadi dari tugas yang diberikan tanpa melakukan penilaian pada proses pengerjaan tugas tersebut. Sehingga kebanyakan siswa memilih cara instan demi mendapatkan nilai dan mengabaikan tujuan dibalik pelajaran tersebut.
Untuk membuat pelajaran tambahan seperti ini menjadi lebih efektif, guru perlu memberikan pemahaman pada siswa tentang kewirausahaan/ interprenuership dan untuk apa sebenarnya pelajaran itu diajarkan. Berikut ini saya coba mengulas beberapa kegiatan yang sering menjadi materi pelajaran tambahan di sekolah yang dapat mendatangkan uang tambahan.

1. Mendaur ulang

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle)
Dari hasil daur ulang dapat dioleh menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat. Merndaur ulang kertas misalnya, hasilnya dapat dibuat menjadi berbagai kerajinan dan souvenir yang bernilai ekonomis dan tentunya dapat dijual. Tidak hanya untuk memenuhi tugas belajar.

2.    Belajar membuat telur asin
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Membuat telur asin bukanlah hal yang sulit, asalkan mengetahui cara pembuatannya. Biasanya tugas seperti ini diberikan sebagai tugas kelompok selanjutnya guru meminta setoran (tugas, red) telur asin baik yang sudah matang atau mentah dalam jumlah tertentu. Cobalah membuat lebih banyak dari yang jumlah setoran (tugas, red) yang diminta lalu titipkan ke warung atau kantin sekolah untuk dijual. Pelajaran tambahan yang menghasilakan uang tambahan. Jadi tidak perlu lagi membohongi guru dengan telur asin yang dibeli dipasar untuk mendapatkan nilai.

3.    Mengolah Sampah Organik menjadi Kompos
Kegiatan ini sama pentingnya dengan mendaur ulang, karena tujuannya hampir sama yaitu untuk mengatasi permasalahan sampah. Pernah saya lihat disebuah sekolah, banyak terdapat bak-bak komposter ukuran kecil disetiap halaman kelas sebagai media belajar membuat kompos. Sayangnya siswa-siswi melakukannya setengah hati, hal ini terjadi karena mereka tidak memahami dan merasakan dampak ekonomisnya dengan baik. Bila hal ini dilakukan dengan benar, kompos yang telah jadi selain digunakan pada tanaman selebihnya dapat dikemas untuk dijual. Rancanglah kemasan yang menarik selain dapat meningkatkan daya jual juga dapat meningkatkan pamor kamu sebagai pelajar kreatif.

4.    Tugas Mengarang di terbitkan jadi Buku
Setiap orang yang sekolah tentu pernah mendapat tugas mengarang. Umumnya ini adalah tugas pelajaran Bahasa Indonesia baik sebagai tugas kelompok atau perorangan. Kemudian naskah karangan yang telah selesai dicetak dalam bentuk buku, satu kelompok mengumpulkan satu buku yang berisi karangan masing-masing anggota kelompoknya. Selama ini sering terjadi, setelah di nilai, naskah karangan ini hanya akan metumpuk di atas meja guru yang bersangkutan atau menjadi koleksi pustaka dan tidak ada yang membacanya lagi. Cobalah berikan sedikit perlakuan pada naskah karangan ini. Pilah dan kelompokan naskah karangan dalam tema tertentu. Setelah terkumpul naskah di edit untuk memperbaiki keselahan penulisan atau kosakata yang tidak tepat. Bahkan sekarang ini sudah banyak penerbit-penerbit indie yang menawarkan jasa editing naskah sebelum dicetak menjadi buku. Tugas tuntas, siapa tahu buku kumpulan tugas mengarangmu jadi best seller.

Ini hanya sedikit dari banyak pelajaran tambahan yang berpotensi menghasilkan uang. Tentunya hal ini akan berjalan bila ada binaan dan pendampingan dari guru yang bersangkutan untuk memilih kegiatan yang tepat dan sesuai dengan potensi sumber daya yang ada di lingkungan sekitar, mudah serta murah untuk dimanfaatkan. Sehingga tidak hanya sekedar memenuhi tugas untuk mendapatkan nilai. Mari lakukan sekarang juga! []

Tembilahan, 29 Desember 2012 15:29

...dan bibir Abang pun berdarah Oleh-nya

Sabtu, 19 November 2011

0 komentar
Timnas U-23 Picture from www.antaranews.com
Setiap malam warung kopi itu selalu ramai. Malam ini pengunjungnya lebih ramai dari malam-malam biasa. Karena banyak yang ingin menyaksikan pertandingan Tim Nasional Indonesia U-23 berhadapan dengan Tim Nasional Malaysia di Gelora Bung Karno.

Fa’iq, lelaki berkulit sawo matang dengan model rambut cepak dan kacamata minus. itu duduk dikursi paling dekat dengan televisi. Dia hanya diam, menyaksikan dengan khusyu setiap gerak langkah pemain merah putih. Berbeda dengan para penonton lainnya yang selalu riuh mengomentari aksi para pemain di lapangan hijau.

Hanya kata “Aduh!” yang selalu terucap dari bibirnya sambil menepuk pelan lutut atau menggaruk kepala. Seperti merasakan kesakitan saat melihat Ferdinand Sinaga gagal memanfaatkan peluang untuk mencetak gol, kekalahan Yongki dalam duel diudara atau kontrol bola yang kurang cermat.
#          #          #

Tinggal di pemukiman padat penduduk yang kumuh. Rata-rata warganya bekerja sebagai kuli panggul dipelabuhan dan nelayan kecil yang lebih banyak bekerja menggunakan otot daripada otak. Di mata mereka Fa’iq hanyalah pemuda pengangguran. Karena setamat SMA Fa’iq tidak melanjutkan kuliah dan enggan mencari pekerjaan seperti kebanyakan anak muda lainnya. Sebenarnya dia sedang merintis usaha sendiri namun segala upayanya tidak pernah dipandang dan sering disepelekan. Bahkah oleh saudaranya sekalipun.

Fa’iq cukup memahami saudaranya yang hanya tamatan sekolah dasar, harus bekerja keras setiap hari untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Wajar bila mereka tidak bisa memahami pola pikirnya yang hidup di era modern dengan perkembangan teknologi. Dia ingin menciptakan perubahan agar kehidupan masyarakat disekitarnya bisa menjadi lebih baik. Tapi orang-orang tidak pernah memikirkan niat baiknya itu. Karena itu dia terus berusaha keras untuk membuktikan pada semua orang apa yang dilakukannya akan berhasil walau harus menerima dicela dan dihina.
#          #          #

Dibabak kedua. Gawang Timnas yang dijaga oleh Andritany sudah kebobolan satu gol. Warung kopi itu semakin riuh. Teriakan-teriakan yang terdengar bukan lagi sebagai bentuk dukungan melainkan cela dan hujatan kepada Titus Bonai dan kawan-kawan karena tidak bisa menciptakan gol balasan. Fa’iq masih duduk ditempatnya. Kakinya bergarak-gerak dan beberapa kali secara spontan menyepak kaki meja seakan ikut bermain di Gelora Bung Karno.

Memasuki masa injury time para penonton semakin pesimis. Timnas bisa menang. Peluit panjang ditiup wasit mengakhiri pertandingan dengan kekalahan Timnas Indonesia 0 – 1 dari Timnas Malaysia. Fa’iq bangkit dari duduk sambil meregangkan badan karena duduk terlalu lama dengan perasaan tegang. Wajahnya memerah menahan emosi dan kesedihan. Celaan dan hujatan kepada pemain Timnas semakin menjadi-jadi. Membuat seorang anak kecil menangis sedih. Mirisnya, tangisan anak berkostum merah putih itu malah menjadi bahan tertawaan

“Realistis dong kawan Timnas memang tidak ada apa-apanya! Haha....” ucap seseorang, disambut tawa oleh yang lainnya membuat tangis anak itu semakin keras.
“Bukk!!” Tiba-tiba Fa’iq melayangkan tinjunya ke wajah orang itu dan tidak lain adalah abangnya sendiri.

Membuat orang-orang terkejut dan langsung memisahkan keduanya.
“Tidak sadarkah abang! Ada darah kakek buyut yang muncrat terkena peluru saat mengusir penjajah dari negeri ini. Berjuang agar bisa menjadi bangsa yang merdeka!” Emosi Fa’iq meluap karena sikap abangnya yang berlebihan.
“Itu memang tidak pernah tercatat dalam sejarah bangsa ini tapi tak bisakah abang menghargainya?!”
“Iya aku tahu, tapi apa hubungannya dengan sepak bola?” menyeka darah yang mengalir dari bibirnya.
“Apa hubungannya dengan sepak bola? Ini pertandingan harga diri bangsa bang! Mestinya kita berikan dukungan penuh. Sampai kapan bangsa kita dipecundangi bangsa lain. Batas wilayah yang digeser, kekayaan budaya yang diklaim karena banyak warga bangsa ini yang berpikirnya seperti abang. Menginginkan kemenangan namun tidak bisa bersikap menang. Pesimis! hanya bisa menghujat tidak pernah menghargai mereka-mereka yang berjuang membawa nama baik bangsa ini.” Fa’iq mengusap butiran air matanya lalu melangkah meninggalkan warung kopi itu.

Menyisakan tatapan orang-orang yang seperti baru tersadarkan oleh hipnotis kerasnya hidup yang mereka jalani selama ini. End
Tembilahan Hulu, 18 Movember 2011 00.50
Tribute to TIMNAS U-23.

“Dibutuhkan lebih dari sekedar keinginan untuk berubah menjadi lebih baik. Melakukan perubahan berarti mengambil resiko untuk di cela, dihina bahkan dibenci. Seiring waktu dunia akan mengakuinya.”

Antologi Cinta Sepak Bola

Rabu, 13 Juli 2011

0 komentar
Telah terbit di LeutikaPrio!!!
Antologi Cinta Sepak Bola
(Antologi ketiga saya) 
Judul       : Antologi Cinta Sepak Bola
Penulis   : Rusmin Nuryadin, Annas Tupank, Jazim Naira Chand, Dang Aji, Tridju Pranowo, Itok Kurniawan, dkk
Tebal : vi + 124 hlmn
Harga : Rp. 32.400,-
ISBN : 978-602-225-020-3

Sinopsis: Sepak bola itu seperti cinta, tidak mengenal perbedaan. Ia bisa mempersatukan orang dari berbagai suku, agama, ras, dan antargolongan. Sepak bola pun juga bisa membuat seseorang lupa akan segalanya, gembira, marah, kesal. Namun, di balik itu semua, ia tetaplah sesuatu yang menyenangkan untuk diikuti, dan kehadirannya ternyata mempunyai seribu satu macam kisah menarik yang mewarnai perjalanan hidup seseorang.

Buku Antologi Kisah Cinta Sepak Bola ini dihadirkan untuk merangkum kisah-kisah nyata yang dialami oleh para penulis maupun orang di sekitarnya tentang haru-birunya persepakbolaan. Bahkan karena sifat fanatik terhadap olahraga sepak bola, ada seorang penggemarnya yang menjadikan sepak bola sebagai ibu, seluruh hidup dan baktinya tercurah hanya untuk si kulit bundar, yang akhirnya menjulang namanya meraih sebuah kesuksesan di dunia sepak bola.

Penulis Buku ini adalah:
1. Dang aji sidik
2. Tridju pranowo
3. Annas Tupank
4. Mz Janu
5. Yully Riswati
6. Kiki masduki
7. Muhimmah
8. Irna suliyati
9. Endang sri sulistya
10. Daniel Hermawan
11. Jaka tarub (Iroel)
12. Mieny Angel
13. Jazim Naira chand
14. Arieska Arief
15. Sri wahyuti
16. Epy Rusdiyanti
17. Andika Wandhana
18. Itok kurniawan
19. Aray Pujangga
20. Lucky andrea sanusi
21. Robin Wijaya
22. Rusmin Nuryadin

Ps : Buku-buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order,all!!!

Antologi Kisah Misteri Kelahiran dan Kematian

Selasa, 10 Mei 2011

0 komentar
Telah terbit di LeutikaPrio!!!
(Buku kedua saya)


Judul       : Antologi Kisah Misteri Kelahiran dan Kematian
Penulis   : Retno Adjie, dkk & Arista Devi, dkk
Tebal      : x + 226 hlmn
Harga     : Rp 47.900,-

Sinopsis:

Berpasang-pasangan, demikian apa yang sudah digariskan oleh penguasa alam semesta. Seperti Siang dan Malam, Gelap dan Terang, Kelahiran dan Kematian, kesemuanya merupakan sebuah takdir yang ditentukan untuk saling berdampingan. Sebenarnya masih banyak fenomena alam yang jika ditelusuri dan digali lebih dalam lagi akan mampu mempertebal keimanan dan senantiasa membuat kita menyadari akan kebesaran Sang Pencipta. Demikian pula yang ingin diketengahkan dalam buku bertema Misteri Kelahiran dan Kematian ini, para penulis di dalamnya berupaya menggali kejadian ganjil seputar proses kelahiran atau kematian seseorang yang berhubungan dengan alam gaib dan penghuninya.

Dalam buku ini pula dilengkapi dengan 44 kata hikmah yang dituliskan oleh Unsawan-Unsawati dari berbagai kota bahkan dari luar negeri, seputar kelahiran dan kematian yang jika Anda mengambil intisari kalimatnya akan mampu mempertebal keyakinan dan keimanan.

Ps : Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU, atau SMS ke 0821 38 388 988. Untuk pembelian minimal Rp 90.000,- GRATIS ONGKIR seluruh Indonesia. Met Order,all!!!

Lampiran:
PENULIS ANTOLOGI KISMIS KELAHIRAN DAN KEMATIAN 

PENULIS TEMA KEMATIAN :
  1. Catatan Kematian Olivia - Agus Budiawan
  2. Padang Kematian Untuk Aya - Kiandra Aesha
  3. Labirin Kematian - Novyarini
  4. Mengetuk Pintu Mati - Lonyenk Rap
  5. Dendam Kematian - Gea Julia
  6. Misteri Kematian Mak Iyang - Ragil Kuning
  7. Kematian Juragan Pesugihan - Syaque Hikaritokusaikizoku
  8. Kenapa Kau Harus Mati ? – Tri Lego
  9. Arista Devi

PENULIS TEMA KELAHIRAN :
  1. Yazmin Aisyah - BERANAK DALAM KUBUR
  2. Haris Firmansyah Hirawling - Ketika Cinta Beranak
  3. Hasudungan Rudy Yanto Sitohang - BERANAK SEHABIS HUJAN
  4. Sinatrya Mayapada - Beranak Sesosok Anak Bajang
  5. Rouzix Azahra - Misteri Rumah Sumur Beranak
  6. Aina A-Azmi – Beranak Jin
  7. Annas Tupank - Mati Beranak Karena  Pelasit
  8. Andhika Wandhana - Beranak Janin Yang Tersembunyi
  9. Nisa nuraeni  - Beranak Sang Penunggu Villa
  10. Reza Irwansyah – Beranak Dalam Lumpur
  11. Rofiq Hasansah - Setan Beranak Lumut
  12. Silvia Oktaresa – Beranak Berkepala Etawa
  13. Tien Tarmorejo – Perawan beranak Titipan Dendam
  14. Ratna Wulandari - Beranak bayi gondoruwo
  15. Ry Fitri - Setan Beranak
  16. Retno Adjie

44 PENULIS KATA-KATA MUTIARA PENUH HIKMAH TENTANG KELAHIRAN DAN KEMATIAN :
  1. Phoenix Wibowo (Bojonegoro)
  2. Muhammad Rasyid Ridho (Malang)
  3. Haris Firmansyah Hirawling (Cilegon)
  4. AnisaAe Kepompong, Kepanjen, Jatim.
  5. Nabilla Syarifatunnisa.
  6. Hendy Lazuardy Hendrawan (Balikpapan)
  7. ‎Shri N'chy Maharani (Karawang)
  8. Ugy Al Muzacky (Hongkong)
  9. Aina ( Palembang )
  10. Lucky Andrean Sanusi ( Riau )
  11. Karin Maulana (Hongkong)
  12. Maulana Usaid.
  13. Moedchuterz ( Payakumbuh)
  14. Endang Ssn ( Madura )
  15. Winwin (Ngawi)
  16. Tri Juni Ardhi (Pontianak)
  17. Sabil Ananda  (Bogor)
  18. April (Garut)
  19. Dedek  (Tangerang Selatan)
  20. Sarie (Sentani)
  21. Elsheeraknightvanrijkdom, Tegal.
  22. Evatya Luna
  23. Asni Januarti ( Palembang)
  24. Meizatety Qadarsih (Belitang)
  25. Nurman Arta (Mojokerto, Jatim)
  26. Mpok Mercy Sitanggang (Kebun Jeruk, Jakarta)
  27. Jaya Doank (Bengkulu)
  28. Zubeir Ibn Awwam el-Awwabi (Jakarta).
  29. Vera Yudita (Brebes-jateng)
  30. Putrie'nezza Caiyank (Cilacap-Jateng)
  31. Fa'anni Khoirusy Syaja'ah (Tulungagung, Jawa Timur)
  32. Atikah Yusrifa ( Bandar Lampung )
  33. Mera Wati (Kota Metro - Lampung)
  34. Atikah Yusrifa ( Bandar Lampung)
  35. Anindra Yudya Pradana.
  36. Aruel Pratama Yudistira ( Bogor, Jabar)
  37. Dina Layla.
  38. Tia Marty Al-Zahira ( Bekasi )
  39. As Nawi Mangku Alam (Larangan - Tangerang)
  40. Trx Wahana (Solo).
  41. Ade Anita (Jakarta)
  42. Ry Fitri Keehl
  43. Dwi Aprilytanti Handayani (Sidoarjo)
  44. Gugun Taq Gondrong

Tari Bali, Noken, dan TMII Diusulkan Jadi Warisan Budaya Dunia

Sabtu, 30 April 2011

0 komentar
Indonesia kembali mengusulkan tiga unsur budaya untuk masuk dalam nominasi warisan budaya ke Unesco di tahun 2011. Ketiga unsur budaya tersebut adalah Tari Tradisi Bali, noken papua, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Tari Tradisi Bali dimasukkan dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda (Representative List of Intangible Cultural Heritage). Noken,tas khas hasil kerajinan tangan masyarakat Papua yang biasanya dibawa dengan disangkutkan di kepala, sebagai nominasi dalam Daftar yang Membutuhkan Perlindungan Mendesak (Urgent Safeguarding of Intangible Cultural Heritage). Sedangkan, TMII sebagai nominasi Penciptaan Ruang Budaya untuk Pelindungan, Pengembangan, dan Pendidikan Warisan Budaya (Best Practices of Intangible Cultural Heritage).

Noken dipilih karena ada kekhawatiran kalau kerajinan tangan ini segera punah. "Saat ini sudah tidak banyak orang yang bisa membuat Noken. Bahkan, di kota-kota besar di Papua jarang yang menjual Noken," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik pada saat penandatanganan berkas nominasi warisan budaya, Senin (28/3).

Beberapa tahun lalu Kemenbudpar sudah mendaftarkan beberapa budaya dan beberapa, seperti wayang, batik, keris, angklung, sudah diakui sebagai warisan budaya. "Setelah diakui kita tanggung jawab untuk lestarikan. Kalau hilang, bisa-bisa dicabut oleh Unesco," kata Jero.

Jero juga menuturkan tidak semua budaya bisa didaftarkan. Pendaftaran dilakukan bertahap. Ia menyebut masalah biaya sebagai kendala. "Harus mengeluarkan ratusan miliar rupiah untuk daftarkan semua budaya. Lagipula, Unesco juga membatasi pendaftaran setiap negara," jelas Jero.

Menteri juga menyebutkan pentingnya dokumentasi budaya. Katanya, dokumen itulah yang akan diteliti Unesco sebagai bukti kalau suatu budaya betul berasal dari daerah yang diklaimkan.

Dengan masuknya unsur budaya Indonesia ke Unesco, menurut Jero, akan memberikan beberapa fungsi, seperti pengakuan dunia akan budaya Indonesia serta pengingatan kembali bagi diri sendiri untuk pelestarian. Dari segi pariwisata, unsur budaya yang masuk Best Practices tentu akan dipromosikan oleh Unesco ke seluruh dunia. (Ni Luh Made Pertiwi F.)
Sumber:http://nationalgeographic.co.id/


Saat ini mata budaya Indonesia yang telah menerima inskripsi dari Unesco yakni wayang (2003), keris (2005), batik (2009), dan angklung (2010).