Berita kawan Pramuka kita

Rabu, 20 April 2011

Malam tadi, sebagai anggota Gerakan Pramuka saya merasa terharu saat menyaksikan berita ditelevisi tentang kegiatan Perkemahan Pramuka yang pesertanya terdiri para kawan-kawan narapida dari berbagai lembaga pemasyarakatan Se-Jawa dan Bali. Ini merupakan hal menarik dan sarat manfaat. Sangat wajar jika kegiatan ini tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Berikut ini beberapa cuplikan berita yang saya copy paste dari hasil googling pagi ini.


225 Narapidana Ikut Jambore Pramuka Di Cibubur

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekitar 225 anak narapidana dari 4 provinsi mengikuti Jambore Raimuna Pemasyarakatan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Acara jambore narapidana anak dan remaja ini dilaksanakan sampai Kamis mendatang. "Ini pertama kali dilaksanakan," ujar Arief Dwi Meiwanto, Kepala Humas Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Ham di Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (12/4). Lebih lengkapnya Klik disini.

150 Napi Ikuti Raimuna Pemasyarakatan 2011

Sepintas memang tak ada yang berbeda dari peserta upacara pembukaan Raimuna Pemasyarakatan 2011 yang digelar di Bumi Perkemahan Cibubur pada Selasa (12/4). Dengan berbaris rapi dan mengenakan seragam pramuka lengkap, para peserta perkemahan ini terlihat khusyuk mendengarkan hymne pramuka. Namun, siapa sangka jika setengah peserta yang berdiri di tengah lapangan dan mengikuti kegiatan perkemahan dalam lingkup area Jawa dan Bali ini adalah para narapidana (napi). Kegiatan perkemahan yang mengikutsertakan 150 napi dari berbagai ... Klik disini untuk membaca.

Sebagai anggota Gerakan Pramuka yang masih butuh banyak belajar. Saya sedikit agak bingung dengan berita dibeberapa media online yang saya baca.

Pertama, Berita di Media Tempo berjudul "225 Narapidana Ikut Jambore Pramuka Di Cibubur" sedangkan Website Kantor  Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta menulis "150 Napi Ikuti Raimuna Pemasyarakatan 2011". Saya juga tidak tahu mana sumber yang benar? Sesungguhnya Jambore dan Raimuna itu berbeda.

Kedua, Selain kedua media online yang saya sebutkan diatas juga ada beberapa media lain blog pribadi yang memuat berita serupa. Kenapa sih? Kata Narapidana (NAPI) bagitu ditonjol-tonjolkan. Apakah ini untuk menarik minat pembaca atau kegitan seperti ini terdengar aneh.
Sebenarnya didalam Gerakan Pramuka itu tidak mengenal perbedaan latar belakang atau status sosial. Miskin atau kaya, putih atau hitam, cantik atau jelek kita semua sama warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal seperti ini merupakan langkah tepat sebagai upaya meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia. Narapida, apakah karena kalimat itu kita lantas memvonis mereka adalah anak-anak jahat? Mereka harus menjalani masa tahan atas kesalahan yang mereka lakukan tapi mereka juga manusia yang mempunyai hati dan perasaan serta mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi lebih baik.

Ketiga, mengenai garis polisi yang pasang untuk membatasi ruang gerak para para peserta agar tidak kabur itu hanya menandakan belum maksimalnya penerapan dan pemahaman tentang  Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka. Jika mereka telah benar-benar memahami serta mengamalkan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka pastilah mereka tidak akan kabur.

Selamat buat kawan-kawan semua yang telah mengikuti kegiatan ini, teruslah tempa dan persiapkan diri kalian untuk kembali ke masyarakat. Ibu Pertiwi akan senantiasa menerima kalian sebagai insan-insan muda untuk turut membangun Bangsa dan Negera Indonesia tercinta.

1 komentar:

harga epoxy lantai mengatakan...

Very good post, I'm going to spend more time learning about this topic.

Posting Komentar

Terima kasih telah mengujungi Blog saya,
semoga puas dan berhasrat untuk datang kembali. Senantiasa memberikan bonus senang dan bahagia kepada anda yang baik hati.